Pendidikanagama Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah, serta berpegang teguh pada Jl. Gondang Manis Babakan Ciwaringin, Ciwaringin, West Java,
Ulasan №1Materi pendidikan yg diajarkan di Pondok Pesantren Assalafie ini mencangkup bidang Hukum Fikih, Teologi Tauhid, Pendidikan Moral Tasawuf, Gramatika Bahasa Arab Nahwu, Saraf, Balaghah dan Pendidikan Keterampilan 👍🏻👍🏻Ulasan №2Tempat mondoknya Bapak dan sekarang adik aku yg disitu, smpe skrang masih krasan di pondok. Smoga diberikan kemudahan dalam mencari ilmu 😇Ulasan №3Tidak hanya pendidikan formal tapi juga terdapat pendidikan spiritual didalamnyaUlasan №4Tempatnya enak masih asri, cocok untuk Pelajar yang mau mendalami Ilmu №6Tempatnya enak sarana dan prasarana juga memadaiUlasan №7Assalamualaikum maaf admin mau nanya santriwati yang namanya №8Pusat pendidikan yang mampu membuat jalan surga dunia dan akhiratUlasan №9Tempat yg bagus tuk menuntut ilmu agama... semoga tetap terjaga dan termashur...Ulasan №11Sangat luar biasa pendidikan bukan hanya untuk pengajian saja tetapi untuk sekolah umum pun ada dan luar biasaUlasan №13Maaf saya mau info ttg ppdb umtuk MA dan sgl biayanya trims, ditunggu yaUlasan №15Pondokku assalafie tempat ku menuntut ilmu-Ulasan №16Sebuah tempat yang sangat bagus untuk menuntut ilmuUlasan №17Satu diantara pondok pesantren babakan favoritUlasan №18Seru sekali banyak kakak kakak santriUlasan №19Karena merubah manusia lbih baikUlasan №20Semoga semuanya diberkahi amiin..Ulasan №21Mencari ilmu di tanah penuh sejarahUlasan №24Menimba ilmu dunia akhiratUlasan №27Merasa, dirasa, terasa. Ulasan №29Memang Sangat Sangat BagusUlasan №31Bagus untuk pondok pesantren Biayamasuk MTS: Sekitar Rp. 17.525.000: Biaya masuk I'dad Lughowy: Sekitar Rp. 18.005.000: Sama seperti Pesantren Babakan Ciwaringin, Buntet juga merupakan sebuah kawasan desa yang kini diisi oleh sekitar 50 pesantren. Kira-kira, sudah ada gambaran mau nyantri di Pondok Pesantren di Cirebon yang mana? Oh ya, jika Anda tahu ada pondok
Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon awalnya hanya satu yakni Pondok Gede Raudlatut Tholibin terletak di Desa Babakan Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Pondok ini merupakan pondok pesantren tertua. Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon didirikan sekitar tahun 1127 H. / 1705 M. oleh Kyai Jatira. Kyai Jatira adalah gelar dari KH. Hasanuddin putra KH. Abdul Latief dari desa Mijahan Plumbon Cirebon. Beliau merupakan bagian dari Keraton Cirebon. KH. Hasanuddin adalah seorang pejuang agama yang sangat dekat dengan masyarakat miskin. Desa yang kering dengan lahan pertanian yang kurang subur menjadikan dirinya berpacu mengembangkan pondoknya sebagai tempat peristirahatan yang jauh dari keramaian terutama dari pengaruh kekuasaan dan penjajah belanda. Maka dirintislah sebuah pesantren sederhana yang diberi nama Pesantren Babakan. Stagnasi kepemimpinan dalam pesantren terjadi ketika Kyai Jatira meninggal dunia, langkah kaderisasi di Pesantren Babakan mengakibatkan terputusnya kegiatan pesantren sampai sarana fisikpun tidak berbekas. Sampai kemudian KH. Nawawi menantu dari Kyai Jatira mambangun kembali Pondok Pesantren Babakan yang letaknya satu kilometer kearah selatan dari tempat semula. Dalam mengasuh pesantren beliau dibantu oleh KH. Adzro’i. Setelah itu pesantren dipegang oleh KH. Ismail putra KH. Adzro’i tahun 1225 H/1800 tahun 1916 M pesantren diasuh oleh KH. Amien Sepuh bin KH. Arsyad, yang masih merupakan AHLUL BAIT, dari garis keturunan Sunan Gunung Djati baca silsilah KH Amin Sepuh, disusun oleh KH. Mudzakkir, 2007. KH. Amien Sepuh tahun 1893 pernah mesantren di KH. Cholil Bangkalan, bersama waktu itu ustadznya KH. Hasyim Asy’ari kakek Gus Durbaca Kisah-Kisah Hikmah KH. Abdurrahman Arroisy. Pada masa pengasuhan KH. Amin Sepuh, Pondok Gede Babakan mencapai masa keemasan dan banyak andil dalam mencetak tokoh-tokoh agama yang handal, hampir semua Kiyai sepuh di wil 3 Cirebon bahkan menyebar ke pelosok Indonesia adalah muridnya, sebut saja Kang Ayip Muh kota Cirebon, KH. Syakur Yassin, KH. Abdullah Abbas Buntet, KH Syukron Makmun, KH. Hannan, KH Sanusi, KH. Machsuni Kwitang, dll. KH. Amien Sepuh menekuni Pesantren Babakan sebagai tempat pengabdiannya terhadap masyarakat Islam khususnya. Setelah 25 tahun mengembangkan Pesantren Babakan, tahun 1940-an, yaitu pasca kemerdekaan, Beliau sekaligus berjuang bagi kemerdekaan RI. Bahkan dalam perang 10 November Surabaya, para kiyai khos termasuk KH Hasyim Asy’ari menunggu kabar dari KH Amin sepuh sebelum mengeluarkan Fatwa Jihad. KH. Amin Sepuh bersama beberapa anaknya, para Kiyai Cirebon wil 3 Cirebon dan Jawa Barat plus Ustadz, santri dan masyarakat benar-benar berjuang ke surabaya, Jawa Timur. Bahkan kabarnya yang menembak Jendral Mallaby dari Inggris yang di boncengi Belanda NICA, adalah anak buah KH. Amin Sepuh yang bernama Kiyai Sholeh.. yang wafat disana. Pasca Revolusi Kemerdekaan beliau dibantu adik iparnya sekaligus muridnya KH. Sanusi terus mengembangkan Pesantren dengan berbagai aral melintang. Bahkan yang dahsyat adalah ketika Agresi Belanda II, tepatnya tahun 1952 Pondok Pesantren diserang Belanda. Dikarenakan KH. Amin sepuh sebagai sesepuh cirebon merupakan pejuang yang menentang penjajah. Pondok dibakar dan dikepung. Para santri pergi dan para Pengasuh beserta keluarga mengungsi. Dua tahun kemudian, tahun 1954, Kiyai sanusi yang masih salah satu murid KH. Amin Sepuh adalah orang yang pertama kali datang dari pengungsiannya. Sisa-sisa kitab suci berantakan, termasuk karya-karya KH. Amin Sepuh, habis dibakar, bangunan hancur dan nampak angker. Semua itu secara bertahap dibereskan lagi. Tahun 1955 KH. Amin Sepuh kembali ke Babakan, kemudian para santri banyak berdatangan dari berbagai pelosok. KH. Amin sepuh yang menjadi pengasuh Pondok Gede kembali memberikan pelajaran-pelajaran agama kepada para santrinya yang makin lama makin meluap. Pondok Raudhotut Tolhibin tidak dapat menampung para santri. Hingga santrinya dititipkan dirumah-rumah ustadnya seperti KH. Hanan, dirumah KH. Sanusi, dsb. hingga kelak anak cucunya membentuk dan mengembangkan pesantren-pesantren seperti sekarang ini. Sehingga Pondok yang awalnya hanya satu Ponpes Raudlotut Tholibin sekarang menjadi banyak. Alhamdulillah, tahun 2012 terdapat sekitar 40 Pondok di lingkungan Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon. KH. Amien Sepuh wafat pada tahun pada tahun 1972 dan KH. Sanusi wafat pada tahun M, dan kepengurusan dilanjutkan oleh KH. Fathoni Amin sampai tahun 1986 M. Setelah wafatnya KH. Fathoni Amin kepengurusan pesantren dilanjutkan oleh KH. Bisri Amin wafat tahun 2000 M. beserta KH. Fuad Amin wafat tahun 1997 M. dan KH. Abdullah Amin wafat tahun 1999 M. serta KH. Amrin Hanan wafat tahun 2004 M. dan KH. Azhari Amin wafat tahun 2008 KH. Drs. Zuhri Afif Amin wafat pada tahun 2010. setelah wafatnya KH. Drs Zuhri Afif Amin, kepengurusan dilanjukan oleh cucu-cucu KH. Amin Sepuh dan Ulama serta masyarakat yang berkompeten untuk kemajuan pesantren. Bahkan bukan pendidikan agama saja yang mereka terapkan, pendidikan umumpun mereka terapkan terhadap para santrinya. Dengan harapan, para santrinya dapat memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban dunia maupun akhirat, serta menyelaraskannya beriringan dan seimbang. Data Pesantren Babakan Pon Pes Assalafie & Assalafiyat Pengasuh KH. Azka Hammam Pon Pes Aziyadah Pengasuh KH. Asmawi Pon Pes Asyuhada Pengasuh KH. Azizi Pon Pes Asanusi Pengasuh KH. Munir Pon Pes Al Amanah Pengasuh Pon Pes AFMI Pengasuh Pon Pes Assa’adah Pengasuh KH. Abdurrohman Pon Pes AL Azhar Pengasuh KH. Pon Pes Ataqwa Pengasuh KH. Pon Pes Assholihin Pengasuh KH. Abdurrahim Pon Pes alfain el rahmah Pengasuh KH. zainudin sofwan Pon Pes As Sholihah Pengasuh KH. Dian Nafie Pon Pes Asrur Rafi’ah Pengasuh KH. Pon Pes Al Badar Pengasuh KH. Deni Pon Pes Bapanpori Pengasuh KH. Amin Fuad Pon Pes Baqiyatus sholihat MTBS Pengasuh Ust. Ahmad Kayani Pon Pes Darul Al Furqon Pengasuh KH. Amin Fuad Pon Pes Daar Al Zahra Pengasuh KH. Abu Bakar Pon Pes Dahlia Al Islami Pengasuh Hj. Uswatun Hasanah Pon Pes Darul Hayat Pengasuh KH. Pon Pes Darul Hikmah Pengasuh KH. Pon Pes Al Ghifari Pengasuh Kang. Izzudin Pon Pes Al Huda Pengasuh H. Rumli Kamali Pon Pes HUQ Hadiqoh Usaqil Qur’an Pengasuh KH. Nurhadi Toyib Pon Pes Hibbah Ilahi Pengasuh KH. Toha Pon Pes Ikhwanul Muslimin Pengasuh KH. Pon Pes Al Irsyad Pengasuh KH. Pon Pes Al Ikhlas Pengasuh KH. Mamam Pon Pes Al Jadid Kebon Melati Pengasuh KH. Syafi’i Astmari Pon Pes Kebon Jambu Al Islami Pengasuh Hj. Masriyah Amfa Pon Pes Al Kamaliyah & MQHS Pengasuh KH. Tamam Kamali Pon Pes Al Kautsar Pengasuh Hj. Hamidah Pon Pes Miftahul Ilmi Pengasuh KH. Pon Pes Al Muntador Pengasuh KH. Burhanuddin Pon Pes Miftahul Muta’alimin PPMM Putra Putri Pengasuh Kang. Hisyam Yahya Pon Pes Masyariqul Anwar PPMA Putra Putri Pengasuh KH. Rohmat Jauhari Pon Pes Mu’alimin Mu’alimat Pengasuh KH. Zamzami Amin Pon Pes Ma’hadul Ilmi Pengasuh KH. Hamzah Haririe Pon Pes Madinatur Ar Rasul Pengasuh H. Husen Pon Pes Nurul Huda Pengasuh Amin Pon Pes Raudlatut Tholibin Pengasuh KH. Zaeni Dahlan Pon Pes Raudlatul Banat Pengasuh H. Olib Yahya *sumber
4 PONDOK PESANTREN BABAKAN CIWARINGIN Lokasi: Babakan, Kec. Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat 45167 Babakan Ciwaringin sebetulnya adalah nama sebuah tempat, seperti layaknya Gontor, Tebuireng, dan lain sebagainya. Namun Babakan Ciwaringin memiliki hal yang unik, yaitu kumpulan dari banyak pesantren. Istilahnya adalah desa komplek pesantren. Kebon Jambu al-Islamy adalah produk ulama kharismatik yang tawadhu dan alim yakni didirikan oleh almaghfurlah KH Muhammad. Ia adalah sosok guru panutan bagi santri-santrinya, tak jarang beliau turun langsung mendidik santri-santrinya mengaji, belanja ke pasar menyediakan fasilitas makan santri, membangunkan santri-santrinya setiap pagi, bahkan membongkar septic tank mampet di sudut belakang sebelah dapur umum para santri. Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy yang terletak di Desa Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon ini bisa dibilang unik. Komplek-komplek tempat istirahat para santri diberi nama sesuai dengan nama kota-kota besar yang ada di tempat kelahiran nabi. Sebut saja Makkah, Mina, Madinah, Muzdalifah dan Aziziyah. Di Pondok Pesantren ini juga terkenal dengan dua perintah dan sembilan larangannya yang menjadi undang-undang dasar yang wajib dipatuhi santri. Dua perintah yaitu 1 rajin mengaji supaya pandai dan 2 rajin berjama’ah supaya benar. Yang dimaksud mengaji di sini tidak hanya sebatas mengaji kitab suci Al-Qur’an saja, melainkan seluruh ilmu yang penting untuk dipelajari termasuk kitab-kitab dan juga buku-buku pelajaran. Bahkan menjaga toko, melakukan ro’an, dan membersihkan halaman pun dianggap oleh para santri sebagai mengaji diri sendiri. Sedangkan yang dimaksud berjama’ah tak hanya sebatas shalat berjama’ah, melainkan bisa diartikan dengan berorganisasi, dan hidup bermasyarakat. Sedangkan untuk sembilan larangan yang pertama, tidak boleh sering jajan. Maksudnya agar para santri mampu menahan hawa nafsunya dan menggunakan uang kiriman dari orang tua dengan sebaik-baiknya sehingga para santri terhindar dari drop out keluar dari pondok karena kehabisan biaya. Selain itu ternyata dampak dari larangan ini sangat luar biasa, para santri yang tidak sering jajan akan terhindar juga dari perbuatan mencuri. Karena ada beberapa santri yang ketahuan mencuri alasannya karena banyak jajan dan kehabisan uang yang dikirimkan oleh orang tuanya, sehingga membuat santri tersebut berani mengambil uang milik orang lain. Kedua, tidak boleh banyak tidur. Santri yang sedang menuntut ilmu tidak boleh menghabiskan waktunya hanya untuk tidur karena bagi orang yang menuntut ilmu cukup 6 jam waktu tidur dalam sehari. Bila melewati 6 jam akan membuat hati menjadi rusak dan keras’, sehingga ilmu yang ia pelajari akan sulit masuk. Sedangkan tidur kurang dari 6 jam akan membuat tubuh kita kurang sehat. Sehingga kegiatan mencari ilmu akan terganggu. Ketiga, tidak boleh keluyuran. Para santri tidak boleh sering jalan-jalan karena akan menghambur-hamburkan uang sehingga sejalan dengan peraturan yang nomor satu. Selain itu, sering keluyuran juga akan membuat hati menjadi beku karena santri yang sering jalan-jalan, maka pikirannya menginginkan apa yang dilihat oleh matanya. Sehingga akan menimbulkan ketidakfokusan dalam mengaji. Keempat, tidak boleh sering melihat tontonan’. Para santri tidak boleh sering melihat tontonan sekecil apapun, karena menonton merupakan kesenangan hawa nafsu dan jika selalu diikuti akan lupa pada belajar. Saat ini memang banyak orang yang terlena dengan tontonan baik di televisi, hp atau pun tontonan-tontonan secara live seperti organ tunggal, konser musik, pertandingan bola dll, sehingga akan lupa waktu dan menyebabkan lupa akan belajar. Kelima, tidak boleh bermain bola. Para santri yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren dilarang bermain bola karena dapat menyebabkan para santri lupa waktu dan ketinggalan mengaji dan shalat berjama’ah. Keenam, tidak boleh memanjangkan rambut dan melepas peci. Para santri tidak boleh memanjangkan rambutnya lebih dari 5 cm karena santri yang memanjangkan rambutnya akan memiliki sifat kekanak-kanakan meskipun usianya sudah senja. Selain itu santri dilarang melepas peci/kopiah karena akan menumbuhkan sifat kedewasaan dalam dirinya dan terhindar untuk melangkah ke tempat-tempat maksiat. Ketujuh, tidak boleh sering pulang. Santri yang sedang menuntut ilmu tidak boleh sering pulang ke rumah atau ke kampung halamannya karena akan menyebabkan ketidakbetahan dan membuat santri tersebut ketinggalan pelajaran serta tidak fokus dengan pengajiannya. Kedelapan, tidak boleh pindah sebelum tujuh tahun. Maksud dari wasiat ini adalah santri yang sedang menuntut ilmu tidak boleh pindah/boyong pondok sebelum tujuh tahun, karena akan menyia-nyiakan waktu dan sulit mendapatkan ilmu yang berhasil. Kesembilan, tidak boleh boyong sebelum pandai. Santri yang ingin berhenti mondok/boyong dan memutuskan untuk hidup bermasyarakat maka tidak akan mendapatkan izin kecuali ia sudah pandai. Meskipun santri tersebut sudah menetap di pesantren lebih dari tujuh tahun, namun santri tersebut belum dianggap pandai maka tidak diperkenankan untuk boyong atau bermukim di masyarakat. Karena santri yang keluar dari Pondok Pesantren akan membawa amanah untuk mengajarkan kembali ilmu yang ia dapatkan kepada masyarakat. Selain dua perintah dan sembilan larangan yang merupakan wasiat turun temurun dari gurunya pendiri Kebon Jambu al-Islamy yakni Almaghfurlah KH M. Sanusi tersebut, santri Kebon Jambu juga diwajibkan menyelesaikan hafalan kitab yang harus dikuasainya. Dari mulai Jurmiyah, Awamil, Tashrifan, Amrity dan Alfiyah. Metode sorogan juga salah satu metode andalan yang sangat bermanfaat dan membekas dalam benak para santri. Ada yang lucu dan aneh yang saya alami langsung ketika menjadi santŕi di Kebon Jambu. Sekolah di lingkungan sekitar mengenal santri kebon jambu sebagai "santri ngantukan" tukang tidur yang ketika dalam proses belajar di kelas pasti mereka tertidur. Namun anehnya di beberapa sekolah meskipun mereka ngantukan justru santri kebon jambu malah berprestasi minimal 3 besar di kelasnya. Dari sudut pandang yang lain, santri jambu senior sudah menjadi ustadz juga banyak yang dimanfaatkan oleh pondok pesantren sekitar untuk membantu mendidik santri di ponpesnya. Bahkan tak jarang mereka mengajarkan kitab-kitab dengan tingkat kesulitan yang tinggi seperti Bulughul Marom, Riyadusholihin, Alfiyah Ibnu Malik, dan lain sebagainya. Kini usianya sudah 29 tahun, tak muda lagi tapi juga gak tua-tua amat. Semoga tetap eksis dan selalu memberikan banyak manfaat bagi nusa, bangsa, dan agama. Serta mencetak lebih banyak manusia hebat yang pintar, cerdas, dan juga berakhlakul karimah. Syamsul Fuad/Aswad, santrine akang

GandengRMI-PWNU, Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Sukses Gelar MQK II. admin Agustus 1, 2022 0. Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) II Se-Jawa Barat sukses dilaksanakan pada Minggu, 31 Juli 2022. Ajang intelektual Artikel. Pesantren Bendung Radikalisme. admin Juli 27, 2022 0. Oleh : KH. Yasyif Maemun Syaerozie Radikalisme merupakan faham

Web server is down Error code 521 2023-06-13 180623 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6c44639ca01e9d • Your IP • Performance & security by Cloudflare PondokPesantren Babakan Ciwaringin Cirebon didirikan sekitar tahun 1127 H/ 1705 M. oleh Kyai Jatira. Kyai Jatira adalah gelar dari KH. Hasanuddinputra KH. Nawawi menantu dari Kyai Jatira membangun kembali Pondok Pesantren Babakan yang letaknya satu kilometer kearah selatan dari tempat semula. Dalam mengasuh pesantren beliau dibantu oleh KH
Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon merupakan salah satu pesantren yang ada di Kota Cirebon. Adapun belajar mengajar di pesantren ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama. Ada juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah untuk santri seperti karate, basket, futsal, grup belajar dan Babakan Ciwaringin Cirebon memiliki staf pengajar uztad/uztazah serta guru yang kompeten pada bidang pelajarannya masing-masing sehingga berkualitas dan menjadi salah satu pesantren terbaik di Kota Cirebon. Tersedia juga berbagai fasilitas seperti ruang kelas yang nyaman, asrama yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan olahraga, kantin, masjid dan kunjungi pesantren terdekat ini untuk info pendaftaran, biaya pendaftaran, info biaya SPP, info kurikulum, info pesantren di Kota Cirebon, nomor NPSN dan lainnya. Anda juga bisa menghubungi kontak atau mengakses website sekolah jika tersedia. Belum ada gambar galeri. Dimana alamat Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon? Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon beralamat di Kota Cirebon, Jawa Barat.
PesantrenBabakan Ciwaringin Cirebon merupakan salah satu pesantren yang ada di Kota Cirebon. Adapun belajar mengajar di pesantren ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama. Ada juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah untuk santri seperti karate, basket, futsal, grup belajar dan lainnya. .
  • n1qnbk87m5.pages.dev/16
  • n1qnbk87m5.pages.dev/63
  • n1qnbk87m5.pages.dev/389
  • n1qnbk87m5.pages.dev/353
  • n1qnbk87m5.pages.dev/498
  • n1qnbk87m5.pages.dev/114
  • n1qnbk87m5.pages.dev/11
  • n1qnbk87m5.pages.dev/266
  • biaya masuk pondok pesantren babakan ciwaringin cirebon